Ndalem Kerto

Konservasi

Penangkaran Merak

Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Salah satu langkahnya adalah dengan pengeolaan dalam habitat (in-situ) dan deluar habitat (ex-situ) contonnya kebun binatang dan penangkaran.
-Nur Patria Kurlawan, S. Hut, M.Sc . | Kepala BBKSDA Jatim

Penangkaran Merak Untuk Mendukung Konservasi 

Penangkaran adalah usaha perkembangbiakan yang banyak campu tangan manusia. Merak hijau saat ini dalam status terancam, maka sangat perlu dikonservasi supaya tidak punah. Penangkaran merak bisa berhasil jika dilakukan dengan passion. Ini juga penting dilakukan karena berkaitan dengan menjaga kelestarian kesenian Reog Ponorogo yang salah satu komponennya (dhadak merak) bahannya dari bulu merak yang rontok.
– Edy Kurniawan, S.T.,M.T. | Pemilik Penangkaran Merak Gentan Farm

Seni Reyog Ponorogo Berbasis Konservasi

Pelestarian Reyog Ponorogo bisa mendukung konservasi dengan beberapa aksi yaitu penangkaran merak, substitusi caplokan dengan kulit kambing/ sapi, penanaman pohon dadap bahan baku caplokan, penanaman rotan bahan baku rengkek dadak, dan penanaman pohon gebang. Dengan ini diharapkan Reyog tidak lagi dianggap sebagai kesenian yang tidak ramah terhadap lingkungan oleh dunia. Dan kedepannya semoga Reyog tidak hanya dilestarikan pertunjunkannya namun juga sejarah, makna, dan cara pembuatannya. 
– Dr. Rido Kurnianto, M.Ag  | Dosen FAI UNMUH Ponorogo